Ku Sudah Ada Bibik

Usai dulu kita soalkan pemergian baby saya. D&C saya dipercepatkan ke pagi esok. Asalnya petang. Doakan semuanya lancar ya kawan-kawan.

Akhirnya, selepas hampir 9 tahun berumahtangga, punya 3 anak (dah hampir yang ke-4), setelah menelek-nelek dan mereject 3-4 orang calon pembantu, akhirnya takdir menemukan kami dengan Bibik Ros. Ya kawan-kawan, akhirnya kami ambik juga pembantu rumah. Tebby kata biar kita rileks-rileks sikit. Bukan Bibik Ros mengambil alih secara total, tetapi membantu. Sudah 2 hari dia bersama kami, saya sedikit pelik bila ada masa terluang sampaikan saya tak tau nak buat apa!

Dia dihantar ke rumah saya petang Sabtu lepas. Kena pulak timingnya dengan saya keguguran. Jadi dia banyak membantu saya langsaikan kerja rumah. Namun memasak masih jadi tugasan mutlak kami suami isteri. Saya kan sangat percaya konsep air tangan itu. Orangnya 37 tahun, 2 tahun lebih tua dari saya dan Tebby. Sudah berkahwin, anaknya 2. Suaminya mengajar di pesantren di Kediri, Indonesia. Dia menepati ciri-ciri pembantu yang kami cari. Saat dia minta kebenaran bertudung di rumah, saya lega. Saat dia mengeluh di majikan lamanya susah untuk dia bersolat, sekali lagi saya lega. Adam sudah boleh hook-up dengan Bibik Ros. Kakak sudah besar, okay-okay saja. Iman masih hesitant. Banyak perkara masih saya yang uruskan. Bibiknya dia reject. Saya pesan, kalau mau berhenti, bagitau saya baik-baik. Saya akan hantar dia balik baik-baik. Jangan tinggalkan anak-anak terkontang-kanting di rumah.

Obviously it's still too soon to judge. Saya ingatkan diri saya, jika saya berasa letih mengurus anak-anak dan rumah, makanya dia juga. Kitakan manusia biasa. Dia juga cuma pembantu jadi saya tak boleh serahkan semua urusan secara total.

So, wish us luck. Jika ada apa-apa tips, bolehlah tinggalkan di ruangan komen ya.